Jumat, 05 Desember 2014

Kajian Pranikah #ITJBekasi


Luar biasa! Kali pertama #IndonesiaTanpaJIL Chapter Bekasi menggelar Kajian Umum dengan tema pernikahan, pada Ahad, 23 November 2014 di Masjid Al Azhar Summarecon Bekasi ini berjalan dengan lancar dan wow! Kajian yang dimulai pukul 12.30 wib dan dibuka oleh MC dari troops ITJ Bekasi, Junianto Wibowo. "Pertama kalinya jadi MC di Masjid." Tukasnya dalam akun twitternya @botinkgorenk.

"Alhamdulillah ini kali pertama ITJ Bekasi mengadakan kajian dengan tema pernikahan. Seru, asyik dan antusiasme peserta juga banyak. Besar harapan ITJ Bekasi bisa mengadakan agenda serupa dengan sudut pandang bahaya Liberalisme bagi keluarga dan anak-anak, serta cara menanggulanginya." Papar Yogi, Koordinator Chapter ITJ Bekasi.

Dalam kesempatan kali ini, Yogi tak ketinggalan menjelaskan bahaya Jaringan Islam Liberal hingga akhirnya timbullah gerakan #IndonesiaTanpaJIL. Yogi juga menyebutkan visi dan misi gerakan ini. Di antaranya adalah mengajak anak muda untuk mencintai agama Islam. Dalam perjalanannya, ITJ Bekasi sudah diisi oleh troops yang setia mendukung setiap kegiatannya. Seperti keikutsertaan beberapa troops ITJ Bekasi dalam acara kali ini.

"Alhamdulillah, acaranya luar biasa. Di luar dugaan bahwa antusias peserta yang datang begitu tinggi. Hingga masjid yang digunakan sebagai tempat acara tidak mampu menampung gelombang peserta yang tak henti-hentinya datang silih berganti." Jelas Aji Suswantoro, troops ITJ Bekasi yang juga sebagai Ketua Pelaksana Kajian Nikah Siapa Takut ini.

Ke depannya, ITJ Bekasi berharap bisa mengadakan kajian-kajian yang sesuai dengan visi dan misi gerakan. Selain itu, agar kajian ilmu yang diadakan ITJ Bekasi bisa membuka wawasan dan pengetahuan ummat Islam tentang agamanya, hingga bisa menjadikan ummat mencintai agamanya sepenuh hati. (a23nk)

Selasa, 23 September 2014

Silaturahim Pemuda, Awal Kalibrasi Diri dan Masyarakat.

Ahad, 21 September 2014, #IndonesiaTanpaJIL Chapter Bekasi mengadakan Silaturahim Pemuda dengan tajuk "Independence Of Muslim, Peran Pemuda Dalam Menjawab Tantangan Dunia".

Acara yang dihadiri oleh lebih dari tujuh puluh orang ini, diisi dengan hiburan dari rapper Kuro Cola dan StandUp Comedy dari Panca Atis. Dan tak ketinggalan pembahasan utama kita, disampaikan oleh Hafidz Ary Nurhadi, salah satu aktivis #IndonesiaTanpaJIL Chapter Bandung.

Diselenggarakan di Ruang Kelas 1.1 & 1.2 B Gedung B STMIK Bani Saleh, kegiatan yang didukung oleh LDK Bani Saleh juga IROSI dan IKOSI dan dihadiri oleh perwakilan dari ITJCikarang dan ITJDepok ini mendapat perhatian dan antusias luar biasa dari peserta dan khususnya panitia.

"Acaranya bagus. Menambah ilmu dan ukhuwah. In syaa Allah lain kali bisa lebih besar lagi acaranya." Ujar Chaerun Wahid, Ketua Pelaksana yang juga aktif sebagai Remaja Masjid Daarul Ulum (ARMADA).

"Kita jadi lebih tahu pengaruh JIL dan dampaknya di masyarakat. Dengan adanya forum silaturahmi pemuda ITJ Chapter Bekasi ini, semoga kita lebih paham lagi soal ilmu dan selalu istiqomah." Tambahnya.

Dalam pembahasannya, Hafidz Ary menegaskan agar para pemuda bisa lebih berani karena benar dan berani berdakwah di manapun posisinya. Tak boleh ada pemuda yang lemah. Pemuda Islam yang benar harus percaya diri dengan kebenaran yang diyakininya.

Dalam penjelasannya, Hafidz Ary banyak bertanya kepada para peserta. Salah satunya, "Kenapa Islam?" Sontak para peserta merasa tertantang untuk menjawab setelah dikorbarkan semangatnya.

Dalam sesi akhir, ada peserta yang bertanya bagaimana menjalani kehidupan sebagai pemuda yang sudah terbiasa diisi dengan kegiatan sekolah, kuliah dan pekerjaan, serta bagaimana membangun semangat dakwah.

Kemudain Hafidz Ary pun menjawab, "Ikutilah gerakan-gerakan dakwah. Tumbuhkan semangat dari gerakan tersebut. Jangan bergerak sendiri. Berjama'ahlah. Islam adalah fondasi utama kehidupan. Tanpanya, kita buta.

Banyak alasan untuk menjawab 'kenapa Islam' dan banyak alasan untuk berdakwah. Jadwalkan diri dan sempatkan waktu untuk itu. Jangan beri waktu sisa untuk dakwah Islam." Pungkasnya.

Setelah diadakannya Silaturahim pemuda ini, diharapkan tak ada lagi pemuda lemah yang lebih banyak menonton tv daripada menjadwalkan diri dalam kegiatan kebaikan. Semoga, jika ada sepuluh orang yang berperan dalam kebangkitan Islam, maka kitalah orangnya. Allahu Akbar! (ajg)

Jumat, 12 September 2014

Sekolah Pemikiran Islam #ITJ Resmi Dibuka





Alhamdulillah, Sekolah Pemikiran Islam (SPI) bentukan #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) telah resmi dibuka pada Ahad, 7 September 2014 sekitar pukul 16.15 wib di Ruang Aula INSISTS, Jl. Kalibata Utara II No. 84, Jakarta, langsung oleh Ade Candra, Mantan Koordinator Chapter ITJBekasi yang sekarang  menjadi Koordinator Pusat #IndonesiaTanpaJIL.

            Selain pembukaan SPI, ITJ juga mengadakan Studium Generale (SG) sebagai perangkat dakwah yang termasuk ke dalam SPI. SG yang dihadiri hampir 100 orang peserta ini sangat luar biasa karena menghadirkan dua pembicara handal yang memaparkan soal Sirah Nabawiyah. Adalah Ustad. Asep Sobari, Lc yang menjabarkan As Sabiqunal Awwalun yang dimulai pada pukul 9.45 wib dan Ustad. Hilman Rosyad yang menjelaskan tentang Ahlu Ash Shuffah yang dimulai pada pukul 13.30 wib. Pemaparan keduanya sangat membuka mata kita akan dakwah dan kesungguhan iman para sahabat demi mempertahankan keimanan juga membuktikan rasa cinta mereka kepada Islam.

            “Kegiatan SG ini berlangsung seru terutama pada antusiasme peserta. SG ini juga sangat bermanfaat karena bisa membuka wawasan kita tentang Sirah Nabawiyah. Semakin banyak kajian ilmu semacam ini yang kita ikuti, in syaa Allah akan semakin menambah ilmu. Dan kita juga akan memiliki “idola” baru untuk menuntun kita menuju jannah-Nya. Aamiin.” Ujar Febriana, Troops ITJ Bekasi.

            Pada hakikatnya, Studium Generale ini diadakan sebagai syi’ar dakwah Islam dan untuk memperkenalkan SPI kepada masyarakat. Studium Generale yang akan diadakan  empat kali selama satu semester (tiga bulan) ini dijadwalkan akan mendatangkan Ustad-ustad berkualitas yang sudah ahli di bidangnya dan akan sangat sayang jika ditinggalkan.

            “Acara ini luar biasa menggugah semangat kita untuk mempelajari Islam lebih dalam. Seperti ada aliran energi ketika mendengarkan pemaparan terkait sirah nabawiyah oleh Ustad Asep Sobari dan Ustad Hilman Rosyad. Kajian Sirah nabawiyah akan membantu orang tua dan calon orang tua agar bisa mengajarkan anak-anaknya dari cerita Rasulullah dan para sahabat. Semoga SG selanjutnya bisa memberi materi yang luar biasa lagi.” Wahyuningsih, Troops ITJBekasi.

            “SG ini adalah acara yang luar biasa. Dan akan luar biasa lagi jika dijadikan kajian rutin untuk para troops. Karena pemuda sekarang butuh banyak pencerahan untuk menemukan jati dirinya agar tidak terombang ambing dalam kegelapan dan kesesatan.” Aji Suswantoro, Troops ITJBekasi.

            Ke depannya, Studium Generale ini akan rutin diadakan empat kali selama satu semester (tiga bulan) SPI. Dan setiap SG tersebut akan membahas tema-tema menarik dan bermanfaat. Dan dalam perkuliahan, peserta SPI bisa lebih tertantang dalam menjalani tugas-tugas yang diberikan dan bisa mengaplikasikannya di luar SPI.

            Muhamad Irfan Nail, Kepala Sekolah Pemikiran Islam, yang juga sebagai Ketua Divisi SDM di ITJ Bekasi menjelaskan pentingnya mengikuti kegiatan SPI ini bagi mahasiswa khususnya. Di samping menambah pengetahuan, dapat juga membiasakan diri dalam kepenulisan, “Diharapkan dengan adanya SPI ini, para peserta bisa menjadi mahasiswa yang siap berperang di manapun. Apalagi di kampus. Semoga dengan adanya SPI ini menjadi wadah ilmu yang bisa menciptakan pejuang-pejuang tangguh yang siap berperang melawan pemikiran-pemikiran yang menyimpang.”

Selasa, 26 Agustus 2014

Sebar Flyer dan Kopdar Follower #ITJBekasi


#SEKOPROL bukan ilusi, hanya sebuah kontribusi

Ahad, 24 Agustus 2014, di ramainya hiruk pikuk Car Free Day (CFD) Bekasi, kami dari #IndonesiaTanpaJIL chapter Bekasi menggelar kegiatan sederhana, namun sarat manfaat. Hal yang terlihat sederhanan ini, nyatanya tak sesederhana yang dibayangkan. Ditolak, dibuang flyernya, diacuhkan, ah sudah biasa. Berikut pengakuan para pejuang sebar flyer berikut ini :

Sebar flyer ke tengah masyarakat memang terlihat mudah, namun fakta di lapangan lain lagi ceritanya. Ada yang senang menerimanya, ada yang biasa saja, ada juga yang ketika sudah beri penjelasan panjang lebar ternyata kertasnya dibuang entah ke mana. Tapi tak apa. Inilah dakwah. Dakwah itu butuh perjuangan seperti halnya Rasulullah ketika beliau gencar dan bersemangat menyebarkan kebaikan. Bila ditanya harapan, semoga #IndonesiaTanpaJIL lebih kreatif lagi dalam berdakwah, lebih solid dan lebih tepat waktu setiap melaksanakan kegiatan. Hehehe… Semoga kita semua bisa terketuk hatinya untuk sadar dan melawan musuh-musuh agama yang haq yaitu Islam. Salam ukhuwah. Allahu akbar!!!\
Rois Kurniawan @roiz_k

Acara #SEKOPROL, acara yang luar biasa, mempererat ukhuwah, saling menularkan semangat dalam dakwah, menambah ilmu yang sangat bermanfaat. Kontribusi sekecil apapun itu akan bernilai. Tidak ada hal besar kalau kita tidak mulai dari yang kecil. Nikmati setiap kegiatan positif yang kita lakukan karena akan membuat hati lapang dan menambah semangat untuk melakukan kegiatan positif sekecil apapun itu. Terus berkomitmen dalam keislaman kita. Kita rasakan nikmatnya keislaman yang sesungguhnya akan hadir di setiap langkah kehidupan.
Wahyuningsih @06wahyuningsih

Sebar flyer ini adalah tentang kontribusi. Seperti yang dibilang oleh Korpus kita, “Kita ngga akan pernah tahu seberapa besar kontribusi kita terhadap kebaikan yang akan timbul nantinya. Ustadz Felix Siauw pun pernah berkata, “Kita ngga akan tahu kapan bibit yang kita tanam bisa menjadi pohon yang rindang. Seperti kita ngga akan pernah tahu kapan hidayah itu sampai kepada seseorang. Hanya Allah yang bisa memberi hidayah.” Maka saya pikir, kontribusi para troops tidak bisa diukur dari berapa banyak flyer yang jatuh dan tak terbaca, tidak bergantung dari berapa banyak orang yang menolak, namun dari berapa orang yang mendapat hidayah dari Allah melalui flyer yang kita sebar. In sya Allah itu lebih baik dari dunia dan seisinya. Semoga dengan acara sebar flyer dan kopdar follower, kita bisa berkontribusi dalam membela agama Islam.
Feby Andriansyah @davisyah2

Acara sebar flyer kemarin menurut saya adalah satu cara yang sangat efektif untuk memperkenalkan tokoh-tokoh JIL serta bahaya pemikiran JIL itu sendiri. Kekurangan acara kemarin hanya pada pembagian teknis di lapangan dan pembagian makanan. Eh, ngga ada makanannya ya. Tapi secara keseluruhan, acara ini harus terus ada secara periodic agar masyarakat terus sadar akan bahaya JIL.
Faizal Ghozali @ichalhimurasan

Alhamdulillah senang bisa kontribus bersama ITJBekasi di acara #SEKOPROL. Saat sedang sebar flyer, rasanya campur-campur. Sempat tidak pede dan khawatir ditolak. Tapi Alhamdulillah berjalan lancer. Semoga sedikit kebaikan ini bisa bermanfaat dan menjadi catatan amal shalih saya. Aamiin.
Mawar Wulandari @mawarrrrrrrrr

Dari #SEKOPROL, kita dapat mengenal teman-teman ITJ satu sama lain. Dengan acara ini kita juga bisa memahami apa arti liberal dan ajaran-ajaran yang menyimpang dalam kajian. Bukan saja kajian, akan tetapi acara ini juga merupakan gerakan dakwah dengan cara menyebar flyer kepada masyarakat akan bahaya JIL. Walaupun konsep dan acara ini bagus, akan tetapi penyebaran flyer kurang efektif. Mungkin karena yang menyebar hanya hanya sekedar memberikan tanpa member penjelasan. Semoga saja acara #SEKOPROL selanjutnya bisa lebih baik.
Junianto @botinkgorenk

Sederhana, namun berarti. Walau hanya flyer yang kita sebar, in syaa Allah membawa manfaat. Karena ini merupakan salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat. Di dalamnya terkandung tentang bahaya JIL dan bagaimana abstraknya kicauan meraka di dunia maya. Alhamdulillah sebar flyer kemarin pun berjalan lancer. Disambung kopdar follower dan hangatnya tausiyah oleh gurunda ITJBekasi, Ustadz Wildan Hasan.
M. Irfan Nail @naililill






Sebar flyer dan kopdar follower ini merupakan program kerja Divisi Humas dan Divisi SDM di ITJ Bekasi. Dihadiri sekitar 25 orang peserta dari pengurus dan anggota, juga troops ITJ Bekasi. Di akhir acara, ada tausiyah yang merupakan program kerja Divisi Kajian. Dalam tausiyah kali ini, seperti biasa diisi oleh Mentor ITJ Bekasi, Ustadz Wildan Hasan yang kemudian  mengucapkan selamat atas terbentuknya Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL (yang juga digerakkan oleh dua orang perwakilan pengurus ITJ Bekasi). “Karena ‘Ilmu harus ada sebelum kita berbicara dan beramal.’ HR Bukhari. Cara pandang Islam (Islamic Worldview), seringkali dilupakan oleh kaum Muslimin. Inilah prinsip Rasulullah, bahwa segala sesuatu yang kita lakukan, dalam setiap profesi, harus didasarkan pada cara pandang Islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan sunnah. Sebagai Muslim, kita harus percaya diri dan meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar, yang diridhai oleh Allah. (QS. Al Maidah : 3).” Jelas Ustadz Wildan.

Dalam kesempatan kali ini, beliau juga mengajarkan bagaimana seharusnya seorang Muslim dalam menyikapi isu yang sedang berkembang di masyarakat. “Perkuat amal, perbaiki aqidah. Tidak mendukung atau menolak dengan berlebihan. Saya sangat ingat pesan seseorang yang sangat menempel sekali di benak saya, bahwa jangan takut berkomitmen dalam keislaman. Makin berat tantangan, maka makin tinggi posisi kita. Suatu saat, kita akan merasa sangat nyaman dalam keadaan itu. Di mana akhirnya orang-orang akan menerima perilaku keislaman kita dengan takjub.” Tambahnya.

Dengan dihadiri pula oleh Koordinator Pusat #IndonesiaTanpaJIL, suasana kopdar yang dipegang oleh Koordinator Chapter ITJ Bekasi, Yogi Prastiyo, menjadi sangat cair dan penuh dengan canda tawa. Yogi menjelaskan sedikit tentang program kerja ITJ Bekasi ke depannya. Dan Ade Candra mewakili pusat mengajak para pejuang ITJ untuk banyak berkontribusi dalam kegiatan dakwah di manapun sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Saling melengkapi kekurangan saudara dan saling mengingatkan kesalahannya. Mudah-mudahan dengan adanya silaturahim ini, kita semua termasuk hamba-hamba Allah yang menegakkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin.

Ajeng, Humas ITJ Bekasi