Selasa, 14 Juli 2015

ITJ Bekasi Berikan Santunan di SMP Terbuka



Sabtu, 4 Juli 2015, #IndonesiaTanpaJIL Chapter Bekasi (ITJ Bekasi) mengadakan Santunan dan Buka Puasa Bersama anak-anak di SMP Terbuka, Wisma Asri, Bekasi Utara. Acara yang dimulai pukul 16.30 ini, mendapat antusiasme yang begitu besar dari siswa dan juga guru-gurunya.

"Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara di ITJ Bekasi yang telah memberikan bingkisan untuk anak-anak di SMP Terbuka ini. Kami berharap bisa menelurkan anak-anak yang sholeh dan cerdas meskipun adanya keterbatasan." Ujar Asep, Kepala Sekolah SMP Terbuka.

Santunan yang dihadiri oleh kurang lebih 30-an siswa ini, mendapat sponsor khusus dari @tausiyahku, keke Busana Muslim, Sedekah Cibubur, dan lain-lain.

Koordinator Chapter ITJ Bekasi, Andry Rosyad, yang juga sebagai guru tahfidz di SMP tersebut, mengungkapkan kebahagiaannya.  "Saya sangat bahagia berada disini. Melihat senyum anak-anak."

Ghazwul Fikr Kontemporer


Kajian I'tikaf 10 Malam Terakhir Ramadhan
Tema: Ghazwul Fikr Kontemporer


Oleh Akmal Sjafril, M.Pd.I. (penulis buku "Islam Liberal 101")

Kamis, 9 Juli 2015.  Malam ke 23 Ramadhan 1436H.
Masjid Daarul Uluum, Jati Kramat Indah 2, Bekasi
Jawa Barat

Ghazwul Fikri artinya perang pemikiran. Ada 3 poin penting yg hrs dipahami soal perang pemikiran ini.

1. Bahwa, sesuai namanya, ini adalah sebuah perang. Perang berbeda dengan tawuran. Perang sering kali berkaitan dengan dengan perencanaan, persiapan, strategi. Perang punya makna lebih agresif dan terstruktur (dibanding tawuran).

Tapi faktanya kita umat Islam tidak pernah serius mempersiapkan perang ini. Padahal tahun 1968 ada kongres beragama di Indonesia, dimana dari sana muncul klausul bahwa kita tidak boleh menyebarkan agama kepada orang yang sudah beragama. Semua perwakilan agama sepakat, kecuali wakil dari Katolik dan Protestant. Mereka menolak karena menurut mereka, kitab suci mereka memerintahkan untuk mengkristenkan setiap orang.  Dan kongres ini dianggap gagal karena tidak berhasil mencapai kata sepakat. Tapi menurut Buya Hamka, perwakilan dari agama Islam, justru kongres ini sukses luar biasa karena kita jadi tahu apa yang ada dalam kepala semua orag, dalam hal ini orang kristen bermaksud mengkristenkan sebanyak mungkin orang.

Dan umat Islam tidak pernah mempersiapkan diri menghadapi ini, terbukti dgn meningkatnya kristenisasi.

2.  Selanjutnya sesuai namanya juga ini adalah perang pemikiran, yg berbeda dengan perang fisik. Yang berperang adalah pemikiran, ide, gagasan, opini. Maka melawan perang ini dengan pemikiran, yang cerdas dan handal, tidak dengan emosi.

Jika dalam perang qital/fisik, maka pilihannya hanya dua, hidup mulia dengan kemenangan atau mati sebagai syuhada. Dan keduanya baik. Akan tetapi dari konteks ghazwul fikr tidak ada yang namanya pilihan dua kebaikan. Harus menang, karena kalau kalah berarti kita akan terus dibodohi selamanya, mengikuti pemikiran musuh selamanya. Sehingga harus dipahami ketidakbolehan untuk kalah dalam ghazwul fikr.

3. Ghazwul fikr ini bukan barang baru, sudah ada dari sejak dulu. Semua kemaksiatan yang disebabkan oleh perang pemikiran ini sudah terjadi dari dahulu kala.

Awal mula Ghazwul Fikr tersurat dlm surat Al Hijr ayat 39. Iblis berkata, "Ya Rabb-ku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya"

Berbagai "kerancuan pemikiran" ala Iblis bisa kita lihat dari ayat diatas:
1. Iblis menggunakan kata "rabb", kata panggilan yg bersifat mesra, akrab, dekat. Padahal iblis baru saja melakukan pembangkangan thd perintah Allah, tp malah menggunakan kata spt itu.
2. Alih-alih tobat, iblis malah menjadi-jadi, sekarang iblis ingin membuat cara berpandang sesuatu itu baik (padahal itu buruk) kepada manusia.

Itulah ghazwul fikr. Dan dalam surat An-Nas juga disebutkan cara iblis mengubah persepsi yg baik menjadi buruk kpd manusia, yaitu di takut-takutkan dengan was was. Manusia jadi sering menunda, atau batal berbuat baik krn dimunculkan rasa waswas: takut riya, takut dianggap sok baik, dll yg akhirnya batal berbuat kebaikan.

Semua syaithan dan iblis melancarkan serangan dengan ghazwul fikr. Dan cara memenangkan perang pemikiran adalah dengan cara meninggikan intelektualitas kita.

Dalam judul diatas, Ghazwul Fikr Kontemporer. Yang dimaksud dengan kontemporer adalah alat, senjata, atau toolsnya. Contoh alat kekontemporerannya.

1. Media Massa
"If you repeat a lie often enough, people will believe it".  Kebohongan yang berulang ditampilkan di media massa akan membuatnya seolah2 menjadi kebenaran.

Ini merefleksikan dengan kisah WTC. Yang mengabarkan bahwasanya insiden tersebut terjadi atas kehendak teroris. Tetapi jika ditilik lebih dalam, maka tidak mungkin gedung kembar akan runtuh dengan rapih, rontok ke bawah dengan cara ditabrak pesawat dilantai 20-an. Tapi karena media massa berulang kali secara konsisten menayangkannya, yang kemudian berita ini tersebar ke seluruh dunia, dan dunia jadi percaya bawa gedung bisa runtuh krn ditabrak pesawat.

Jika media sudah mencekoki dengan hal yang tidak benar, bagi orang awwam yang tidak kritis, maka mereka akan mudah dengan percaya.

2. Pendidikan
Tidak semua orang yang mengikuti pendidikan itu terdidik. Karena ilmu itu adalah hal lain. Lembaga pendidikan itu dapat membentuk pola pikir mahasiswanya. Tema besar Tuhan Membusuk yang dilakukan oleh mahasiswa Sunan Ampel Surabaya dalam momen orientasi mahasiswanya. Hal ini adalah bentuk konkrit dari pembentukkan pola pikir yang dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan.
Insiden teriakan "Anjinghu Akbar" di UIN thn 2004 jg bukti bahwa lembaga pendidikan dijadikan tools dlm menyebarkan pemikiran2 sesat.

3. Sosial Budaya
Sebuah artikel menceritakan, bahwa di Jakarta pernah terjadi tari telanjang. Dan artikel ini baru keluar setelah tari itu selesai. Teater, film, tv jg jadi alat menyebarkan pemikiran sesat.

Ghazwul fikri menyebabkan hilangnya sensitivitas ktk terjadi maksiat/kemungkaran. Ketika melihat kemungkaran, kita malah berpikir: "ah biar aja itu kan orang lain", "ah biar aja itu kan jauh di luar negeri, di sini gak mungkin begitu", dll.

Padahal konsep Islam adalah amar makruf nahi munkar. Dan mencegah kemungkaran dengan tiga hirarki, mencegah dengan tangan, mulut, dan hati. Nah mencegah dengan hati menurut Yusuf Al Qardhawi ini bukan hanya sekedar berdoa dalam hati, tapi dari sini kata beliau dapat muncul revolusi. Artinya berdiamnya dan tidak dapatnya bergerak kita, dapat membuat kita berpikir untuk melakukan rencana gerakan untuk revolusi.

Kematian sensitivitas adalah bentuk nyata dari ghazwul fikr. Pemutar balikkan fakta akan kebenaran dengan kedzoliman.

Luthfi Assyaukanie dalam artikelnya menjelaskan Islam, Turisme, dan Toleransi. Ternate, Tidore, Lombok adalah beberapa pulau yang indah. Tetapi kenapa selalu Bali yang menjadi poros turis? Karena selain di Bali masyarakatnya muslim dan menolak kemungkaran, tetapi tidak di Bali. Kemaksiatan bukanlah sesuatu yang harus dilarang di sana, lanjut beliau. Maka beliau malah menyarankan pulau-pulau lain, agar ramai pariwisatanya hrs dibolehkan minuman keras dll.  Malah bahwa mewadahi tempat lokalisasi adalah salah satu cara untuk membendung maksiat tersebut. Beliau pun mengatakan bahwa kita harus mengambil inspirasi dari nabi Adam yang melakukan dosa kemudian bertaubat. Artinya kata beliau maksiat pun tidak apa.

Ini yang dinamakan matinya sensitivitas akibat ghazwul fikr!

Beberapa contoh isu terkini:
1. Pluralisme agama
2. Kesetaraan gender
3. Terorisme
4. Pornografi/pornoaksi
5. Nikah beda agama
6. Kebebasan berpendapat
7. Sekularisasi, dll

Kesimpulan:
1. Ghazwul fikr adalah fenomena umum yang telah terjadi sejak lama
2. Banyak pihak yang berkepentingan melakukan ghazwul fikri terhadap umat Muslim
3. Ghazwul fikr hanya bisa dimenangkan dengan ilmu

Diringkas oleh:



Elmo Juanara
www.ElmoJuanara.com
@uakiub

Diedit sana sini oleh @sidikfadillah

Senin, 06 Juli 2015

Adab Dalam Membaca Al Qur'an









Allah berfirman: "Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." QS. Thaha (20) : 124



"Barangsiapa yg mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yg baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yg lebih baik dan apa yg telah mereka kerjakan." QS. An Nahl : 97


Keutamaan Membaca Al Qur'an

Allah SWT akan memberi pahala yang berlimpah kepada orang yg membaca Al Qur'an,

Rasulullah SAW bersabda "Orang yang mahir membaca Al Qur'an bersama malaikat-malaikat yang mulia dan baik dan orang yg membaca Al Qur'an dan terus menerus membacanya, walaupun terasa berat baginya, ia mendapat dua pahala." HR. Muslim.

Rasulullah SAW juga bersabda, "Orang yang membaca satu huruf  Al Qur'an akan mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.

"Aku tidak pernah mengatakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, mim satu huruf." HR. Tirmidzi


Setiap Muslim harus membaca Al Qur'an secara kontinu & berinteraksi dengan adab yang baik serta mengharapkan pahala yang banyak dari Allah

Adab Membaca Al Qur'an

1. Memulai bacaannya dengan meminta perlindungan kepada Allah dari godaan syaithan yg terkutuk.





Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (16: 98)



2. Kemudian membaca basmalah jika memulai bacaannya di awal surat, atau dari mana ia sampai.


Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun dari tidur sambil tersenyum. Kamipun bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa yang membuat anda tersenyum?’ beliau bersabda, “Baru saja turun kepadaku satu surat.” Kemudian beliau membaca,

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرُ


 Bismillahirrahmanirrahiiim.. innaa a’thainaakal kautsar… dst (HR. Ahmad 12322, Muslim 921, dan yang lainnya).

 An-Nawawi mengatakan,  selayaknya dijaga untuk membaca bismillahirrahmanirrahim di setiap awal surat. Kecuali surat at-Taubah. Karena mayoritas ulama mengatakan, ini adalah satu ayat (khusus) yang ditulis di mushaf. Dan ayat ini ditulis di semua awal surat, kecuali at-Taubah. (at-Tibyan fi Adab Hamalah al-Quran, hlm. 81).

3. Membaca Al Qur'an harus dengan ketenangan dan tartil sekaligus memahami dan memikirkan apa yang dibacanya.






“Dan bacalah Al-Qur`an dengan tartil “ (Al-Muzammil : 4 ).

Diriwayatkan dari Abu Jamrah t mengatakan: “Aku berkata kepada Ibnu Abbas, Sesungguhnya aku sangat cepat membaca Al-Qur`an dan aku dapat menyelesaikannya dalam tiga hari.” Maka Ibnu Abbas mengatakan, “ Sesungguhnya aku membaca Al-Baqarah dalam semalam dengan mentadaburinya dan mentartilnya, dan aku lebih menyukainya dari pada aku membaca sebagaimana yang engkau katakan “.

Dalam riwayat lainnya Ibnu Abbas berkata: “Jika kamu memang mesti melakukannya dengan demikan (cepat), maka hendaklah kamu membacanya dengan bacaan yang dapat didengar oleh telingamu dan dipahami hatimu.” (Ibnu Katsir dalam kitab Fadhaail Al Qur’an hal.236. Muhaqqiq berkata, “Isnadnya Shahih. Dan Al-Baihaqy menambahkan dalam Asy-Sya’bi dari hadits Syu’bah. Dan berkata Muhaqqiq Al-Fadhaail, sanadnya shahih. Lihat al-Hasyiah hal.237)


4. Ketika membaca ayat yg berhubungan dengan janji Allah, pembaca berharap dan memohon karunia kepada-Nya.

Pada saat membaca ayat tentang ancaman, ia memohon perlindungan kepada Allah Jika ia sampai pada ayat yang menjelaskan perumpamaan, ia meneladaninya.

Dan setelah membaca Al Qur'an, ia membenarkan Rabbnya dan bersaksi terhadap penyampaian Rasulullah SAW.

5. Membiasakan membuka Mushaf

Seorang Muslim tidak patut menghabiskan waktunya tanpa melihat mushaf dan membacanya Zayd bin Aslam meriwayatkan dr Atha' bin Yasar, dr Abi Sa'id al Khudri berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Berilah matamu bagiannya untuk beribadah. Mereka bertanya: 'Wahai Rasulullah, apa bagiannya dalam beribadah?

Beliau menjawab: 'Melihat mushaf, merenungkan dan memikirkan rahasianya.'" HR. Tirmidzi

Makhul telah meriwayatkan dari Ubadah bin Shamit, ia berkata: "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

6. Membaca Qur'an dengan melihat Mushaf

"Sebaik-baik umatku ialah membaca Al Qur'an dengan melihat mushaf." HR. Tirmidzi

7. Sebaiknya setiap selesai mengkhatamkan Al Qura'n hendaklah pembaca membuka bacaan kembali agar Al Quran tidak seperti kondisi ditinggalkan.

Oleh karena itu Rasulullah SAW ketika mengkhatamkan  Al Qur'an beliau membaca kembali dr awal Al Quran sekitar 5 ayat agar tidak seperti kondisi ditinggalkan.

Beliau menjawab: "Kamu harus menjadi org yg selesai kemudian berangkat." Lantas ia bertanya: "Siapakah org yg selesai kemudian berangkat?"

Beliau menjawab: "Pecinta #AlQuran membaca dari awal agar sampai di akhir, lantas mmbaca dari awal lagi, setiap selesai ia pun brangkat." HR. Hakim

8. Menghapal dan mengamalkan Al Qur'an

Rasulullah Saw memberikan motivasi kepada kami agar menghafal dan mengamalkan Al Qur'an.

Beliau bersabda:

Pecinta Al Qura'n datang pada hari kiamat dan Al Qur'an berkata: "Ya Tuhan, berilah ia perhiasan." Dia pun memakaikan mahkota kemuliaan.

Kemudian ia berkata: "Ya Tuhan, tambahkan."Dia pun memakaikan baju kemuliaan. Al Qur'an

Kemudian ia berkata: "Ya Tuhan ridhailah ia. Dia pun meridhainya." HR. al-Hakim

Pecinta  Al Qur'an diperintahkan Allah: "Bacalah seperti engkau membaca waktu di dunia karena kedudukanmu berada pada akhir ayat yg engkau baca." HR. Bukhari

Rasulullah SAW bersabda,

“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran adalah seperti buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah kurma; tidak ada wanginya, tetapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit, sedangkan orang munafik yg tdk membaca Alquran adalah seperti tumbuhan hanzhalah; tidak ada wanginya & rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim)



Senin, 29 Juni 2015

Mari Berinteraksi dengan Alqur'an di Bulan Ramadhan



Romadhon merupakan bulan diturunkannya Al Qu'an, selain itu di bulan itupun berkali lipat pahala di berikan oleh Alloh SWT.

Sehingga bulan yang tepat untuk mendekatkan diri dengan Al Quran, karena selain dibulan ini berlapis dengan kebaikan, juga waktu yg tepat untuk melakukan interaksi dengan Al Quran.

Seorang mukmin mempunyai tiga pola dalam berinteraksi dengan Al Qur'an. Hal ini termaktum dalam Surat Al Baqarah ayat 185.



“Bulan Romadhon, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al Baqarah: 185)


Pada interaksi pertama ada di ayat awal terdapat kata هُدًى لِلنَّاسِ (huda lin nass) yaitu petunjuk untuk semua manusia untuk keluar dari kesesatan.

Ibnu Katsir menjelaskan: “Ini adalah pujian Allah terhadap Al Qur’an, bahwa Ia menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi para hamba yang beriman kepada Al Qur’an, membenarkan serta mengikuti tuntunan Al Qur’an

Berbeda dengan ayat kedua  dalam surah yang sama bahwa disini disebutkan adalah huda lin naas bukanlah huda lil mutaqqin, karena memang di bulan Ramadhan inilah saat yg tepat untuk bisa mendekatkan diri dengan Al Quran,

Ada suasana atmosfer yang sangat bisa mendekatkan diri kita dengan Al Quran, dan di bulan Ramadhan inilah saat yang tepat bagi semua muslim untuk bisa lebih dekat dengan Al Quran, walaupun orang tersebut dibulan lain sangat jauh dengan Al Quran

Di bulan lain mungkin kita jauh dengan Al Quran bahkan tidak pernah menyentuhnya percayalah bahwa Al Quran di bulan Ramadhan ini bisa menjadi pintu gerbang untuk kita semua untuk memasuki Syurga Allah SWT.

Interaksi yang kedua adalah وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى (wa bayyinatin minal huda), yaitu penjelasan mengenai petunjuk, Apa itu bayyinatin minal huda? yaitu keterangan detail yang bisa kita ambil dari Alquran untuk pemecahan pemecahan masalah hidup,


Bayyinat artinya adalah kita sudah menjadikan Al Quran sebagai solusi pemecahan masalah yang kita hadapi, seperti bagaimana tata aturan hidup yang lengkap di dalamnya

Seperti contoh jika ada seorang ayah yang bisa memperoleh bayyinat dalam surah al Muzzamil ayat 20



"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Qs. Al Muzammil : 20)


Maka Ramadhan ini adalah saat yang tepat untuk mengajak para anak nya untuk menggambil bayyinat dari ayat tersebut yaitu mengerjakan Sholat malam di bulan Ramadhan. Masih banyak lagi penjelasan mengenai petunjuk yang bisa diambil dari Al Quran untuk bisa diambil hikmah dan cara pemecahan masalah hidup manusia

Interaksi yang ketiga adalah sebagai الْفُرْقَانَ “wal furqon” yaitu pembeda antara yang haq dan yang bathil,

Kita ketahui, belakangan ini banyak pemikiran pemikiran yang sangat meracuni pikiran kaum muslim yaitu pemikiran JIL dengan segala argumen argumen nya yang jungkir balik, maka interaksi ketiga ini adalah sebagai hujjah dan argumen argumen untuk melawan segala pemikiran yang menyimpang.

Jelas sekali kita di bulan ramdhan ini harus bisa minimal menggambil sedikit pelajaran untuk bisa berargumen untuk melawan pemikiran pemikiran menyimpang tersebut, disinilah interaksi sebagai pembeda yang haq dan bathil dari Al Quran

Karrena sesungguhnya orang orang tersebut dengan semua argumentasinya yang keliatan keren dan hebat, sebetulnya cara berfikirnya hanya sebuah kabut gelap yang hilang dengan sebuah hembusan. Ayat narasi mereka terlalu rendah untuk itu.


Beruntunglah kita semua yang pada bulan ramdahn ini berinteraksi dengan tiga pola tersebut. Menjadikan Al Quran sebagai petunjuk lalu tindak lanjuti sebagai penjelasan detail yang kita laksanakan, lalu jadikan Quran sebagai “furqon” pembeda yang hak dan bathil. Maka setelah keluar dari ramadhan mustahil kita bisa jauh dari Quran. (F)


Minggu, 28 Juni 2015

Allah Dulu Allah lagi Allah Terus



Pekerjaan dan jabatan bagus yang didapatkan bukanlah karena otak kita yang pintar, tapi karena izin Allah. Sepintar apapun kita, jika Allah berkata tidak maka tak kan bisa kita bekerja.

Bisa membeli segala yang kita inginkan bukanlah karena uang kita yang banyak tapi karena izin Allah. Sekaya apapun kita, jika Allah katakan tidak, kita tak kan mampu membeli apapun.

Apapun yang kita miliki sekarang, jika bukan karena izin Allah maka semua takkan ada.
Usahakan Allah selalu hadir dalam setiap kehidupan kita (ibadah), bukan hanya karena ingin izin NYA tapi juga krna Ridho dan Jaminan NYA.

Ibadah ibarat membayar premi asuransi, makin banyak premi yang dibayarkan, maka makin besar jaminannya.

Jaminan kemudahan urusan, jaminan rezeki, jaminan ampunan bahkan bi idznillaah, jaminan surga. In syaa Allah.

Tidak inginkah kita mendapatkan jaminan NYA?

Jika iya, kenapa masih saja menunda-nunda segala ibadah?
Jika iya, kenapa masih sombong dengan dunia?
Jika iya, kenapa masih disibukkan dengan pekerjaan?

"Afwan, hari ini tidak tilawah tidak ada sinyal."

Kata Allah..

"Hari ini permintaan kamu di tunda dulu yah, sinyalnya putus-putus tidak jelas. Masih banyak hamba  KU yang berusaha mencari 'sinyal' untuk berkomunikasi dengan KU."

"Afwan, hari ini sibuk banget tidak sempat tilawah."

Kata Allah..
"Silakan kamu cari jalan keluar mu sendiri, masih banyak hamba KU yang lebih sibuk mencari KU agar urusannya dimudahkan."

"Afwan, juz saya dilelang dulu yah. Saya pulang kerja, urus anak, urus istri, sudah lelah dan tidur."

Kata Allah..
"Sayang sekali, baru saja AKU ingin mengabulkan permintaanmu. Kalau begitu permintaanmu AKU lelang dulu kepada yang lebih sibuk meminta dan beribadah padaku."

"Afwan saya sedang ada masalah, afwan saya sedang tidak enak badan, afwan.. Afwan.. Afwan.."
Ahh, lupa kah kita jika tilawah adalah obat segala penyakit?

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّ خَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra`: 82)

Sungguh, rugi waktu yang kita lewati hanya karena keduniaan.
Jika kita bisa banting tulang bekerja mencari rezeki, kenapa tidak bisa banting tulang untuk ibadah?

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus...
Ibadah, ibadah, ibadah kemudian usaha..

Semua terjadi atas izin Allah. Maka, minta izin dulu kepada yang Maha Memiliki, Maha Kaya.
Jangan berikan Allah sisa waktu kita. Nanti Allah kasih rezekinya sisa-sisa.

Yakinlah, yakin ibadah tak kan mengurangi waktu kita berkarya di dunia.
Yakinlah, yakin jika Allah telah meberi izin dan Ridho NYA, in syaa Allah semua akan dimudahkan.
Yakinlah, yakin semakin besar premi yang kita berikan, makin besar pula jaminan yang kita dapatkan.

Yakinlah, yakin. Agar Allah pun yakin kita siap menerima permintaan dan keinginan kita.

وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi…”
(QS.An-Nur:55)

ITJ Chapter Bekasi Akan Gelar Santunan di SMP Terbuka

  


Tanpajilbekasi - Indonesia Tanpa JIL Bekasi akan gelar santunan pada Sabtu, 4 Juli 2015. Kegiatan tersebut bertempat di SMP Terbuka, Jl. Durian 10 C12 No. 57, Wisma Asri 2, Bekasi Utara. Acara ini juga akan di isi tausiyah dan berbuka puasa bersama dengan SMP Terbuka.




Selain itu juga kopdar pengurus dan anggota. Menurut Faizal Ghozali Permana, atau biasa dipanggil Ichal, Kordinator Kegiatan Santunan ITJ Bekasi, "kegiatan  Santunan didukung oleh beberapa komunitas yang tergabung dalam 'Bekasi Sinergi', yaitu  Tausiyahku, dan Sedekah Cibubur. Ia berharap, Santunan ini dapat bermanfaat bagi anak anak SMP Terbuka agar mereka juga bisa merasakan keindahan Ramadhan."

Ichal Juga menambahkan, "ini juga mengingatkan rekan rekan yang mempunyai sedikit kelebihan agar mau berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan juga."


"Santunan yang akan dimulai Pukul 15.00 Wib ini, akan memberikan santunan untuk 50 anak-anak SMP Terbuka. Selain itu juga terbuka untuk umum bagi yang ingin berdonasi." Ucap Ichal sebelum mengaikhiri wawancara. (L)






#IndonesiaTanpaJIL Chapter Bekasi
Fanpage: ITJ Bekasi
Twitter: @ITJBekasi
Path: #IndonesiaTanpaJIL Bekasi
IG: ITJBekasi