Senin, 11 November 2013

Sejuta Makna SILATNAS 2013

Pagi pukul 06.45 waktu bekasi dan sekitarnya; saya genggam tangan wanita cantik disebelah saya. Menyusuri stasiun bekasi menuju peron 2 menanti KRL jurusan Bekasi-Manggarai-Bogor.

Ini event kedua, sejak 2012 lalu ketika bertemu mereka yang luar biasa dari berbagai penjuru muka nusantara.

Hanya bahagia, saat hari menyelaksa, setiap kita larut-menyatu dalam niat satu. Entaskan harakah, melingkupi bilah-bilah dan berpadu dalam aqidah; Islam. Bukan NU-Muhammadiyah, Persis atau Ikhwanul Muslimin? Apalagi ideology hartawi, hahaha.

No free launch: Bapak @mahendradatta berujuar. Betapa lelahnya setiap bibir sumbing berkata karena bertajuk harta. Betapa terseoknya otak diperas demi seonggok ide untuk ditukar ransum dunia. Menyeleksi harta dan tinggalkan haqiqi demi proposal hina tuk hancurkan dien mulia? Mengemis, membabu, menuju kerak neraka? Munafik.

Kami, saya, kau dan semua yang menyatu dalam satu jari; musisi, artis, penulis, mahasiswa, pelajar SMA, pengacara, dan entah apa lagi, bahwa semua manusia menyokong niat suci ini. Untuk berkata bahwa ; “Tidak semua hewan mamalia itu berkaki empat”. Agar setiap ia yang terjerembab bisa tersadar bahwa kera bukan sapi.

Kosep hina juga bodoh itu disembah, tapi tak juga; Meng –aku- i  bahwa kau murtad?

Ingatlah saat ia berkata bahwa ; “Jilbab itu kan kayak swimswit, pakaian yang bersifat situasional. Segampang itu kok gak paham.” Siapa lagi yang hendak terbahak, bahwa orang gila yang sedang berkalar ini masih sadar dalam kewarasan?

Dan sang anak gadis menjawabnya;  “Helloooooow sir, jilbab itu untuk menutup aurat dan bukan sesuatu yang bersifat situasional, coba deh bapak pergi ke waterboom, kolam renang, atau ke pantai, banyak kok wanita yang menutup aurat dengan jilbab bahkan ada baju renang khusus muslimah.”

Betapa dangkalnya pemikiran rendah dari seorang manusia yang mengaku; “Intelekualnya tinggi?”

“Mereka itu besar dibelakang layar, namun tak punya nyali untuk berujar di atas mimbar, berdiskusi bersama kita.” Bang @malakmalakmal.

Setiap dakwah, akan ada yang datang dan pergi, ada yang berhenti lalu terganti baru dan lebih padu serta tawadhu’.

Konsistensi; hanya itu! Mari usung, angkat setinggi-tinggi lengan ini mampu gengam dan kibarkan; #IndonesiaTanpaJIL

Haden Mulyono; @haden_ki @ITJBekasi ; #OneMovement #OneUkhuwah
Bekasi, 06:08